RSS : Articles / Comments


Tujuh Langkah Menuju Hidup yang Bijaksana

8/10/2009 02:23:00 PM, Posted by humas, No Comment

Dear e-Reformed Netters,

Banyak orang Kristen telah diracuni dengan pandangan yang mengatakan
bahwa kehidupan pribadi, termasuk kehidupan rohani, adalah "privasi".
Orang lain tidak berhak ikut campur di dalamnya. Secara sekilas,
pandangan itu kelihatannya arif dan bijaksana. Karena itu, banyak
orang yang tidak senang ketika ada saudara seiman mulai mengusiknya
dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini.
"Bagaimana hubunganmu dengan Tuhan akhir-akhir ini?" "Apa yang kamu
dapatkan dari saat teduhmu hari ini?" "Kapan terakhir kali kamu
mengaku dosa di hadapan Tuhan?"
Meski menjawab dengan senyum-senyum, dalam hati, mereka pasti jengkel,
dan kemudian secara diam-diam mulai mengumpat.
"Apa urusannya menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti itu?" "Wah
..., sok rohani banget dia itu." "Bokap gua aja nggak pernah nanya
yang begituan. Apa sih maunya?"
Bahkan, bukan hanya orang Kristen awam saja yang jadi uring-uringan
ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan rohani yang sulit dan keras
seperti itu, gereja dan pendeta pun tidak kalah geramnya. Coba Anda
bertanya kepada orang yang berkepentingan di gereja dengan pertanyaan
seperti ini.
"Mengapa saya merasa tidak bertumbuh di gereja ini?" "Mengapa gereja
tidak lagi mengkhotbahkan firman Tuhan?" "Mengapa sudah lama sekali
saya tidak mendengar teguran tentang dosa di gereja ini?"
Bukannya mendapat jawaban yang jujur dan benar, kita justru akan
diserang balik dengan jawaban atau pertanyaan yang mematikan.
"Kalau kamu tidak bertumbuh, itu urusan pribadimu, jangan
menyalahkan gereja." "Tidak baik menjadi orang yang suka mengkritik
gereja atau khotbah pendeta. Memangnya kamu bisa berkhotbah lebih
baik dari pendeta itu?" "Urusan dosa itu urusan pribadi, tidak perlu
digembar-gemborkan di depan semua orang."
Artikel yang saya kutipkan untuk Anda di bawah ini memberikan tujuh
langkah untuk hidup bijaksana sehingga Anda dapat menghindarkan diri
dari mengikuti sikap hidup yang saya gambarkan di atas (yang disebut
oleh penulisnya sebagai sinkretisme). Mari kita simak ketujuh langkah
ini dan mulai mempraktikkannya!
1. Mulailah pelajari dengan sungguh-sungguh karakter Allah.
2. Jalani kehidupan Anda dengan mawas diri.
3. Lakukan saat teduh pribadi secara teratur.
4. Bentuklah cara pikir yang berbeda dengan cara pikir duniawi.
5. Akuilah sepenuhnya otoritas Alkitab.
6. Mulailah bedakan antara prinsip Alkitab dengan norma-norma budaya.
7. Kembangkanlah hidup yang mau memberikan pertanggungjawaban, baik
pada diri sendiri maupun orang lain.
Jika Anda menjalankan ketujuh langkah tersebut, Anda akan dapat
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan keras dengan hati yang
bijaksana, dengan lapang dada dan tidak dengan sikap memusuhi.
Seharusnya Anda justru bersyukur karena menyadari ternyata masih ada
saudara-saudara seiman yang peduli dengan Anda dan hidup Anda.
Selamat merenungkan!
In Christ,

Yulia <>
<>
<>

No Comment

Share on Facebook